Senin, 07 April 2025

PUNA Wulung Pernah Dibekali Rudal, Ini Kemampuannya

Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Wulung, yang merupakan hasil karya anak bangsa, ternyata pernah diuji coba dengan membawa senjata sejenis rudal. Fakta ini cukup mengejutkan, mengingat selama ini PUNA Wulung lebih dikenal sebagai drone pengintai tanpa kemampuan serang. Namun uji coba persenjataan tersebut membuka potensi baru dari pesawat nirawak ini untuk dikembangkan sebagai drone tempur taktis.

PUNA Wulung pertama kali diperkenalkan kepada publik dalam pameran dan uji terbang di Base Ops Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada 11 Oktober 2012. Acara ini secara kebetulan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang baru saja kembali dari Yogyakarta setelah melantik Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Saat itu, Presiden SBY menyempatkan diri untuk melihat langsung PUNA Wulung yang terparkir di lapangan.


Presiden pun sempat berdialog langsung dengan Kepala BPPT saat itu, Marzan Aziz Iskandar, mengenai kelayakan dan pengembangan lebih lanjut PUNA Wulung. Menteri Pertahanan saat itu, Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa drone ini akan menjadi bagian dari sistem pertahanan udara Indonesia yang strategis. Presiden pun mengapresiasi hasil karya tersebut dan bahkan menyatakan bahwa bila dana pengembangan masih kurang, anggarannya akan diprioritaskan.

Uji coba dengan persenjataan jenis rudal yang dilakukan terhadap PUNA Wulung memang tidak secara luas diumumkan ke publik. Namun menurut beberapa sumber di lingkungan litbang pertahanan, drone ini pernah diuji untuk membawa rudal ringan sejenis AGM atau amunisi berpemandu semi-aktif, dengan tujuan mengembangkan varian tempur dari Wulung.

Secara teknis, PUNA Wulung yang memiliki rentang sayap 6 meter dan berat lepas landas sekitar 120 kilogram, dirancang untuk mampu terbang hingga 4 jam nonstop pada ketinggian 12.000 kaki. Dengan modifikasi dan peningkatan sistem avionik, drone ini memiliki potensi untuk membawa muatan persenjataan ringan dalam misi serang terbatas, misalnya penghancuran target taktis seperti kendaraan ringan atau pos komando musuh.
Jika ditambah rudal berpemandu atau bom pintar ringan, PUNA Wulung berpotensi menjadi pesawat nirawak tempur kelas menengah yang dapat diandalkan untuk operasi serang presisi, terutama di wilayah kepulauan yang sulit dijangkau. Keunggulan utamanya adalah biaya operasional yang rendah dan fleksibilitas misi yang tinggi.

Namun dalam dunia drone tempur, persaingan global sangat ketat. Salah satu kompetitor yang sering menjadi acuan adalah Bayraktar TB2 buatan Turki. Drone ini telah terbukti efektif dalam berbagai konflik seperti di Suriah, Libya, dan Ukraina. TB2 memiliki kemampuan terbang lebih dari 20 jam dan membawa empat rudal MAM-L atau MAM-C, menjadikannya sebagai salah satu UAV tempur paling sukses di kelasnya.

Jika dibandingkan dengan Bayraktar, PUNA Wulung memang masih berada satu atau dua generasi di bawah, terutama dalam hal endurance, jangkauan, dan daya angkut senjata. Namun bukan berarti Wulung tak bisa mengejar ketertinggalan. Dengan dukungan pengembangan yang serius dan fokus pada misi taktis, Wulung bisa menjadi alternatif yang handal dalam skenario lokal dan kawasan Asia Tenggara.

Kelebihan lain dari Wulung adalah penguasaan teknologi lokal. Karena dibangun oleh SDM Indonesia, pengembangan sistemnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan medan operasi di Tanah Air. Hal ini menjadikannya lebih fleksibel dan berdaulat, dibandingkan produk luar yang biasanya harus mengikuti regulasi ekspor dan lisensi yang rumit.


Pengembangan PUNA Wulung sebagai drone bersenjata juga sejalan dengan kebutuhan TNI dalam menghadapi ancaman asimetris, seperti penyusupan kapal kecil, kelompok bersenjata di wilayah perbatasan, atau pengawasan wilayah strategis di laut. Dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jet tempur, Wulung bersenjata bisa menjadi solusi efisien.

Saat ini, beberapa negara di Asia Tenggara mulai mengembangkan drone tempurnya sendiri. Malaysia dan Thailand telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Turki dan China, sementara Filipina aktif membeli UAV tempur untuk memperkuat militernya. Dalam konteks ini, Indonesia tidak bisa ketinggalan.

Dengan landasan teknologi yang sudah dimiliki, PUNA Wulung seharusnya bisa dikembangkan lebih jauh, termasuk dengan varian modular untuk berbagai misi. Investasi dalam teknologi sensor, sistem kendali persenjataan, dan data link menjadi kunci agar Wulung mampu menyaingi kompetitor regional.

Potensi kolaborasi dengan BUMN pertahanan seperti PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad juga bisa membuka jalan untuk mempercepat pengembangan drone bersenjata ini. Apalagi Indonesia tengah menggencarkan program kemandirian alutsista sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional.

Pemerintah juga perlu melihat PUNA Wulung bukan hanya dari sisi militer, tetapi juga sebagai simbol kemandirian teknologi bangsa. Dana riset dan pengembangan seharusnya tidak dipangkas, melainkan ditingkatkan agar penguasaan teknologi UAV tidak berhenti di level prototipe.

Langkah yang dilakukan Presiden SBY saat itu untuk memprioritaskan anggaran PUNA patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh pemerintahan saat ini. Konsistensi kebijakan menjadi kunci agar proyek UAV nasional tidak terputus di tengah jalan.


Kini, tugas terbesar adalah menjaga kesinambungan pengembangan dan memastikan hasilnya bisa operasional, bukan sekadar pajangan. Jika Wulung bersenjata berhasil diwujudkan, Indonesia bisa membuktikan diri bahwa bangsa ini tak hanya mampu membuat drone, tetapi juga menjadikannya senjata yang mampu menjaga kedaulatan.

Di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks dan potensi konflik yang sulit diprediksi, kehadiran UAV bersenjata buatan dalam negeri seperti PUNA Wulung bisa menjadi game changer dalam strategi pertahanan Indonesia. Saatnya PUNA Wulung diberi sayap yang lebih kuat, termasuk dengan rudal di bawahnya.

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Kamis, 01 Desember 2022

Utusan Khusus PBB Geir Pederson Peringatkan Eskalasi di Suriah sangat Berbahaya

Utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pederson memperingatkan bahaya yang akan dialami oleh rakyat Suriah jika terjadi eskalasi.

Sebagaimana diketahui Turkiye dilaporkan akan mennggelar operasi militer ke Suriah Timur untuk mengejar pihak yang bertanggung jawab atas pemboman di Istanbul.

Sebelumnya, Israel juga berulang kali melakukan pemboman di wilayah Suriah yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Namun uniknya, PBB, Iran, AS dkk maupun Rusia hanya berteriak atas rencana serangan Turkiye.


Negara Suriah saat ini dapat disebut telah menjadi sebuah negara konfederasi secara de facto karena berdirinya banyak 'negara mini' di luar kendali pemerintahan Bashar Al Assad di Damaskus.

Di antara yang tidak berada dalam kendalinya adalah pemerintahan penyelamat (SG) di Idlib, pemerintahan sementara (SIG) di Azaz, pemerintahan SDC Qasad yang menjadi target Turkiye, pemerintahan de facto FSA reborn di Al Tanf dekat kamp pengungsi Al Rukban dan Dataran Tinggi Golan yang masih dijajah Israel.

Sementara itu terdapat dua daerah yang masuh dalam wilayah Assad tapi tidak sepenuhnya dikendalikan Damaskus seperti Daraa yang tunduk lansung ke Rusia dan Suwayda yang mempunyai pemerintahan de facto Druze dan mengancam akan pisah dari Assad.

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Kamis, 03 November 2022

Delegasi Malaysia dan Thailand Lirik Pesawat KF-21 Buatan Indonesia-Korsel

Ada yang unik dari pameran Indo Defence 2022 lalu ketika delegasi Malaysia dan Thailand melirik stan pesawar tempur KF-21 buatan Indonesia-Korea Selatan.

Pesawat yang dulu sempat diberi seri IFX ini akan menjadi IF-21 jika sudah diproduksi di Indonesia.

Malaysia dan Thailand saat ini berusaha untuk membeli F-35 pesawat buatan AS.


Namun sayangnya, hanya Singapura yang diizinkan oleh AS untuk membelinya untuk kapal induk mini milik angkatan bersenjata Singapur di masa depan.

Warganet nyeletuk, tak salah untuk membeli buatan Korea Selatan jika AS tak mengijinkan.

Thailand sendiri mempunyai kedekatan dengan Tiongkok. Jika AS tak ijinkan pembelian F-35 ini bukan tak mungkina Bangkimok akan beli produk serupa dari Tiongkok.


Indonesia menggelar pameran alutsistan bersamaan dan berdekatan waktunya dengan pameran pertahanan di AirShow China 2022 di Zhuhai dan Sofex Expo atau  Special Operations Forces Exhibition and Conference (SOFEX) di Aqaba, Yordania.

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Kamis, 29 Maret 2018

SOLUSI UI akan Selenggarakan Konvensi #Capres2019

NARUMONDA ONLINE -- Mantan Ketua MPR RI Mohammad Amien Rais, mendukung rencana perkumpulan masyarakaf profesional muslim alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam SOLUSI UI (Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia) mengadakan Konvensi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2019.

Amien Berharap Konvensi tersebut dapat menghasilkan pemimpin pemimpin bangsa yang cerdas,berkualitas dan berahlak mulia untuk memperbanyak pilihan calon-calon pemimpin bangsa dan partai politik yang pantas di Capreskan.

"Saya menyambut gembira langkah-langkah yang diambil teman-teman Pengurus SOLUSI UI Untuk mencari putra-putri terbaik bangsa yang layak untuk dijadikan Capres atau Cawapres," ujar Amien Rais, dalam diskusi dengan pengurus SOLUSI UI yang dipimpin Sabrun Jamil, di kediaman Amin Rais di Jakarta,Rabu (29/3/2018).

Menurut Sabrun Jamil, organisasi yang dipimpinnya dalam waktu dekat akan mengadakan Konvensi Calon Presiden dan Wakil Presiden dari kalangan akadenisi dan alumni UI.

Sebelum mengadakan Konvensi pihaknya akan menggelar poling terbuka yang dapat diikuti oleh seluruh alumni UI, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat alumni UI siapa akademisi dan politisi maupun birokrat alumni UI yang pantas dipilih untuk memimpin bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia selama periode 2019-2024 mendatang.

"Kriteria utama alumni UI yang akan kami dorong untuk dipilih menjadi pemimpin bangsa adalah bertaqwa kepada Allah SWT. Terbebas dari berbagai tindakan dan indikasi korupsi serta tindak pidana lainnya, berpengalaman di pemerintahan tingkat pusat atau aktif di Perpolitikan tingkat nasional,"papar Ketua Umum Sabrun Jamil.

Menurut Amien Rais, niat baik Organisasi alumni seperti SOLUSI UI memilih Capres dan Cawapres, terkadang jauh lebih objektif dan berkualitas. Sebab Solusi UI tidak berafiliasi dan tidak disandera oleh kepentingan Parpol manapun.

"Kadang-kadang pemikiran dan langkah seperti ini lebih objektif dan berbobot karena jauh dari kepentingan politik praktis dan pragmatis," papar mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah M.Amien Rais.

Amin Rais berharap orang-orang yang dipilih dan diseleksi SOLUSI UI adalah yang selalu berpatokan dan menggunakan Qur an dan hadis dalam kehidupan sehari harinya. Sebab orang yang menggunakan Qur an dan Hadis sebagai pedoman hidupnya lebih mencintai bangsa dan negara sehingga pada saat memimpin bangsa dan negara Republik Indonesia taat hukum dan tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan rakyat dan negara baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Di tempat yang sama Sekjen SOLUSI UI Eman Sulaeman Nasim memaparkan, rencananya Konvensi Capres maupun Cawapres SOLUSI UI akan diadakan pada pertengahan atau akhir April 2018 di Jakarta.

Dari sekian banyak tokoh alumni UI yang selama ini sudah menghiasi dunia perpolitikan dan birokrasi di Indonesia serta yang dianggap memiliki potensi untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik sehingga pantas didorong untuk menjadi Presiden atau Calon Wakil Presiden antara lain, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Kepala Sekretariat Presiden Moeldoko, Ketua DPP PKS yang juga anggota DPR RI ustad Al Muzamil Yusuf dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta aktifis wanita muslim Fahira Idris.

“Disamping itu masih ada nama-nama seperti Prof Dr Eko Prasojo, mantan wakil Menteri yang kini menjabat sebagai Dekan FIA UI, Ketua Umum ILUNI UI Arief Budhy Hardono, juga Capres Presiden dari DPP Partai Keadilan Sejahtera Dr Mardani Ali Sera yang sukses mengantarkan Anies Sandi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta,” papar Eman Sulaeman Nasim. (sumber)

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Minggu, 18 Maret 2018

Tayang #Avengers: #Infinity#War Dipercepat

Avengers: Infinity War memajukan jadwal rilisnya. Film Marvel yang paling dinantikan ini semula dijadwalkan keluar pada 4 Mei 2018, namun studio mengumumkan tanggal barunya.

Dari Instagram dan Twitter resmi Marvel, Avengers: Infinity War akan tayang seminggu lebih awal, yakni 21 April 2018. Tanggal ini akan menjadi waktu tayang bersama di seluruh dunia. Hanya beberapa negara yang akan menayangkannya pada tanggal 25 April.

Pengumuman ini bermula ketika Marvel dan Robert Downey Jr. saling berbalas cuitan. Pemeran Iron Man itu mengomentari cuitan Marvel yang bertanya pada warganet, seberapa ingin menonton Avengers: Infinity War pada tanggal 4 Mei nanti?

"Apa ada kesempatan aku bisa menontonnya lebih awal?" tanya Robert.

Marvel pun menjawab, "Apa pun untukmu, Mr. Stark! Bagaimana jika tanggal 27 April?"

"Keren. Dengan teman-teman?" balas pemeran Stark ini.

"Maksudmu dengan teman-teman ini? @ChrisEvans @ChadwickBoseman @DanaiGurira @MarkRuffalo @DonCheadle @AnthonyMackie?" Marvel menyebut nama-nama pemeran Avengers lain.

Robert Downey Jr. kurang puas. Ia ingin menonton film besar ini dengan para penggemarnya di seluruh dunia.

"Dengan seluruh dunia?" tanyanya.

"Itu ide yang sangat fantastis! Oke. Avengers: Infinity War akan tayang di bioskop pada 27 April 2018," seru Marvel sambil merilis poster resmi dengan jadwal yang baru.

Robert Downey Jr. pun tak sabar untuk bisa bertemu dengan para penggemarnya sesegera mungkin.

“Kalian pasti menginginkannya. Sampai bertemu tanggal 27!” kata Mr. Stark.

Jadi, siap menonton film ini sebentar lagi? (sumber)

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Kamis, 15 Maret 2018

Presiden @Jokowi Tantang Perbankan Sediakan Kredit Pendidikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pekerjaan rumah alias PR kepada seluruh pimpinan Bank Umum di Indonesia untuk menyediakan produk kredit pendidikan atau student loan.

Sampai saat ini perbankan di Indonesia atau jasa keuangan lainnya belum menyediakan produk tersebut. Padahal, student loan sudah diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) bahkan angka yang sudah disalurkan telah melampaui total credit card loan.

"Sedikit saya memberikan PR kepada ibu bapak sekalian, dengan yang namanya kredit pendidikan student loan, saya membaca informasi bahwa di Amerika nilai nominal outstanding seluruh kredit pendidikan telah melampaui total outstanding credit card loan, kaget saya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Dia menceritakan total pinjaman kartu kredit yang disalurkan oleh perbankan Amerika mencapai US$ 800 miliar, angka ini tertinggal dengan oustanding kredit pendidikan di AS yang mencapai US$ 1,3 triliun.

"Kalau ini di negara kita bisa seperti ini yang konsumtif bisa pindah ke yang produktif, tolong ini dipelajari. Sekali lagi pindah dari yang konsumtif ke hal-hal yang produktif, memberikan nilai tambah kepada intelektualitas, visi kita ke basic yaitu bidang pendidikan. Saya tidak tahu kenapa di kita tidak ada kredit pendidikan dengan jumlah yang tadi saya sampaikan," jelas dia. (sumber)

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Selasa, 20 Februari 2018

Tobasa Disebut Darurat Kekerasan Anak

Banyaknya kasus kekerasan terhadap anak disebut membuat Toba Samosir mengalami darurat kekerasan terhadap anak.

Komnas PA, Amrist Merdeka Sirait mengatakan hal itu baru-baru ini. (baca selanjutnya)

Selain kekerasan kepada anak juga ditemukan kasus hubungan seksual sedarah yang melibatkan anak sebagai korban.

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Bekraf Jaring Startup Kuliner Bertalenta, Sodorkan Alternatif Pendanaan

Lebih dari 100 startup kuliner mengikuti sosialisasi Food Startup Indonesia (FSi) yang diadakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diadakan di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan, Selasa (13/2/2018).

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo disela-sela acara sosialisasi tersebut, mengatakan, Bekraf hadir di sepuluh kota di Indonesia untuk sosialisasi FSi tersebut.

"Sosialisasi FSi tersebut diadakan bertujuan pemerataan informasi dan menjaring startup kuliner bertalenta daerah untuk bergabung demoday FSI 2018,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Startup kuliner yang mendaftar pada Demoday FSI 2018 perlu memenuhi beberapa kriteria, antara lain usaha kuliner berusia satu hingga tiga tahun, membutuhkan pendanaan tahap awal maupun berkembang, memiliki inovasi, berbasis teknologi, dan berdampak social.

"Melalui FSI, Bekraf mengharapkan produk kuliner dengan brand Indonesia menjamur bukan hanya di negeri sendiri, tapi juga di pasar global," jelasnya.

Ia menerangkan, setelah itu penyelenggaraan Demoday FoodStartup indonesia 2018 diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 27 July-1 Agustus 2018, dan akan memilih 3 besar FoodStartup 2018.

"Para 3 besar ini akan mendapatkan pendukungan dari BEKRAF untuk peningkatan kapasitas dan produksi dan tergabung dalam ekosistem yang sudah dibentuk di www.foodstartupindonesia.com," terangnya.

Ia menuturkan, FoodStartup Indonesia sendiri telah diinisiasi oleh Deputi Akses Permodalan, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia sejak akhir tahun 2016.

"Pada tahun 2017, platform tersebut berhasil menjaring 2.005 data pelaku ekonomi kreatif kuliner dari seluruh Indonesia, dan telah berhasil mengkurasi 150 FoodStartup Indonesia, dan memilih 3 FoodStartup Indonesia terbaik tahun 2017," tuturnya.

Ia menjelaskan, tiga besar FoodStartup Indonesia 2017 adalah Matchamu, Ladang Lima, dan Chillibags. Ketiganya sudah mempunyai kapasitas ekspor keluar Indonesia.

"Sekitar 30 persen dari FoodStartup Indonsia yang terkurasi telah terkoneksi dengan akses permodalan non perbankan," jelasnya.

Ia mengatakan, Bekraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. (sumber)

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

Selasa, 27 Oktober 2009

Hidroponik Sayuran

Di Indonesia, pada umumnya tanaman sayuran dibudidayakan di lahan terbuka. Kondisi cuaca tropis memungkinkan petani memproduksi sayuran sepanjang tahun. Namun budidaya sayuran dilahan terbuka menghadapi banyak masalah.

More

Romeltea Media
Siantar Narumonda Updated at:

 
back to top